Suku Pisang Jirek Cingkariang Baralek Gadang, Laksamana Pertama Hargianto Kini Bergelar Datuak Bagindo Malano Nan Hitam
AGAM-, dutametro.com. – Tampak kecerahan tua-muda, lelaki-wanita dan alam saat Laksamana Pertama Hargianto diangkat kabasarannya menjadi Datuak Bagindo Malano Nan Hitam, di Rumah Gadang Umat Muslim (mesjid), tepatnya Jorong Cingkariang, Nagari Cingkariang, kecamatan Banu Ampu, kabupaten Agam.
Pengukuhan gelar kebesaran Hargianto Datuak Bagindo Malano Nan Hitam dilakukan Gubernur Sumbar Mahyeldi DTM Marajo dengan melakukan penyelempangan sarung, dilanjutkan ketua LKAM Sayuti menyelipkan kerus dan Fauzi Bahar Dt. Nan Sati dengan memberikan tongkat kebesaran.
Ketika dilewakan gelar kebesaran, tepuk tangan bergemuruh, tanda kebahagian dan keceriaan semua yang hadir, tanpa ada henti-hentinya.
Selain dihadiri para anak kemanakan, juga tampak ratusan karangan bunga dari berbagai instansi serta personal, sebagai tanda turut berbahagia, atas pengukuhan kebesaran Hargianto Datuak Bagindo Malano Nan Hitam.
Dalam pengukuhan ketua LKAM Sumbar M.Sayati Dt. Rajo Panghulu mengatakan, Cingkariang memang luar biasa dan amat meriah.
Kebanggaan sebagai orang Agam juga sangat luar biasa, karena ada dua orang yang menjadi pejabat utama, salah satunya Hargianto Datuak Bagindo Malano Nan Hitam, sebagai Dan Lantamal, yang merupakan jabatan terpilih.
“Hargianto Datuak Bagindo Malano Nan Hitam sudah terdaftar di LKAM dengan nomor 880, artinya memang merupakan ninik-mamak yang Syah,” ulas Sayuti.
Ditambahkannya, Datuak Bagindo Malano Nan Hitam sangat santun, ketika mengundang ketua LKAM dengan ditemani Fauzi Bahar langsung datang, dan mengundang dengan membawa carano.
“Laksamana Pertama Hargianto Datuak Bagindo Malano Nan Hitam, sangat mengerti adat, terbukti bersama temannya Fauzi Bahar datang mengundang kerumah saya dengan membawa carano,” ulas Sayuti lagi.
Sayuti juga mengulas sejarah negara ini, termasuk gimana Indonesia berdiri dengan kekuatan tokoh Banu Ampu, diantaranya Mr. As’aad dt Mudo, dimana sebagai orang yang menjadi pendiri negri ini.
Apa yang dikatakan Sayuti juga sejalan dengan penyampaian Gubernur Sumbar Mahyeldi, diantaranya sebagai penerus pejuang, dalam membina anak-kemanakan.
“Ranah Minang adat dan Budaya akan tetap terjaga berkat peran Penghulu di Nagari. Penghulu dapat mendorong pemerintah menjalankan roda pemerintahan dalam menyelesaikan masalah di Sumbar,” ujar Gubernur
Menurut Gubernur, tokoh Minang tercatat dalam sejarah menghadirkan tokoh nasional dan Internasional berasal dari Nagari.
“Kita akan perkuat keberadaan Nagari dan orang berperan dalam Nagari sehingga dapat memberikan kontribusi ke Nagari. Semua masalah dapat selesai di Lapau, karena lapau berlajar beradu argumen serta berlajar diplomasi,” ujar Gubernur.
Meskipun acar adat, namun Hargianto Dt.Bagindo Malano Nan Hitam, tetap juga tidak meninggalkan ciri khasnya sebagai militer, dengan acara salvo.
Tampak acara dihadiri dari Gubernur Sumatera Barat, Ketua LKAAM Sumbar, tokoh masyarakat perantau Datuk Sati Fauzi Bahar Datuk Nan Sati, Bupati dan Walikota Se Sumbar, Ketua DPRD Sumbar, Danrem Sumbar, Kapolda Sumbar, Walikota Solok serta berbagai tokoh adat dan nagari, tokoh masyarakat serta tokoh agama. Kegiatan baralek gadang ini, dilaksanakan dengan Protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. (Jpsdatuk)
sumber: dutametro