120 Tahun Gala Terbenam, Laksamana Pertama TNI Hargianto Si Pembangkit Batang Tarandam
Ka Ateh indak bapucuek Kabawah Indak Baurek
Agam, —- Laksamana Pertama TNI Hargianto.S.E.,M.M.,M.Si(Han) Komandan Pangkalan Utama TNI AL Danlantamal II Padang resmi dikukuhkan menjadi Datuk Bagindo Malano Hitam setelah mendapatkan persetujuan kesepakatan kaum suku Pisang Jirek Joromg Cingkariang Kenagarian Cingkariang Agam.
Hargianto resmi Minggu 29/8-2021 bergelar Datuak Bagindo Malano Nan Hitam, gala (gelar) yang sudah 120 tahum terbenam, Laksamana Pertama TNI Hargianto Datuak Bagindo Malano Nan Hitam menjadi pembangkit batang terandam.
“Pak Hargianto Datuk Malano Nan Hitam jenderal bintang satu, menjadi penghulu pembangit gelar terendam selama 120 tahun, rang Banuhampu harus bangga,” ujar Ketua LKAAM Sumbar Sayuti yang memasangkan selempang penghulu dan memimpin janji setia sebagai penghulu.
Mangangkat kabasaran Datuk Bagindo Malano Nan Hitam Suku Pisang Jirek Cingkariang mambangkik batang tarandam malewakan gelar ini digelar di halaman Masjid Jamik Jorong Cingkariang dihadiri Gubernur Mahyeldi Datuak Marajo yang mengukuhkan Laksamana bintang Satu Hargianto sebagai Datuak Bagindo Malano Nan Hitam.
Prosesi pengukuhan, Mahyeldi Datuk Marajo Saluak atau detan, Sayuti Dt Rajo Panghulu memasangkan keris dan Fauzi Bahar Datuk Nan Sati menyerahkan tongkat kebesaran.
Di jorong Cingkariang, Kanagarian Cingkariang Kecamatan Banuhanpu Kabupaten Agam, di negeri inu satu suku tiga datuk.
Bagindo Malano Nan Putih, Hitam dan Kuning, Payung Panji Datuk Bagindo Malano Nan Hitam kini resmi menaungi Danlantamal Laksamana Pertama Hargianto yang proses melewakannya disaksikan Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Bupati Agam Andri Warman, Minggu 29/8-2021.
Hargianto Dt Malano Nan Hitam menjadi tampek batanyo ka pai bapulang ka barito dan menjadi kayu gadang di tangah koto.
Mahyeldi pada sambutannya ada karakteristik orang minang, yakni semua masalah selesai di lapau atau warung.
“Di Lapau orang minang itu berdiskusi apa saja masalahnya dan biasanya semua maslaah selesai, orang minang itu ditempa berdikusi di lapau. Jadi fakta sejarahh negeri ini membuktikan tokoh pendiri republik banyak beradaeah minang dulunya,” ujar Mahyeldi pada sambutan diacara malewakan gelar Danlantamal II Laksama Pertama Hargianto.
Menurut tokoh muda perantau Cingakriang Ferri Siswanto mengatakan Laksamana TNI Hargiato sejak Sabtu sudah dipasangakan saluak, sarung bugis dan sendal (terompa datuk) dan tongkat datuk.
“Uda Anto (nama kecil Hargianto) sejak Sabtu seminggu lalu sudah berbaju kebesaran penghulu. Hari ini alek atau melewakan Laksamana Pertama TNI Hargianto Datuk Bagindo Malano Nan Hitam,” ujar Ferri Siswanto.
Laksamana Pertama merupakan lulusan Akademi TNI Angkatan Laut Angkatan XXII atau lulusan tahun 1987.
Datuk Bagindo Malano Nan Hitam sudah berbagai penugasan dipalui, mulai dari kapal perang sebagai Komandan KRI Silas Papare no lambung 386 di pangkalan dan di staf.
Laksamana bintang satu asli putra daerah jorong Cingkariang kanagarian Cingkariang Kabupaten Agam Anto panggilan akrab Laksamana bintang satu ini, merupakan sosok yang cukup dikenal dekat dengan semua lapisan masyarakat.
“Sudah saatnya untuk mengabdi lagi ke keluarga besar pasukuan, manjadi batang kayu gadang tadi,” ujar Hargianto merupakan anak dari pasangan Hj Darnis Almarhumah dan Bapak H Bahar Sutan Baheram Almarhum.
Wali Nagari Cingkariang mengucapkan selamat kepada kaum suku pisang Datuk Bagindo Malano Nan Hitam telah diangkat menjadi datuk.
“Semoga selalu dapat memberikan manfaat kepada anak kemanakan di Nagari Cingkariang khususnya dan umumnya adat serta budaya Sumatera Barat,” ujar Wali Nagari Cingkariang.
Bupati Agam Andri Warman MM mengatakan, pihaknya menyambut baik alek pengangkatan datuk suku Pisang Nagari Cingkariang, karena telah mendorong salah satu Visi dan misi Agam melestarikan adat dan pusako.
“Saya mengucapkan selamat kepada Danlantamal II Hargianto telah diamanahkan menjadi Penghulu suku pisang,” ujar Abdul Rahman.
Menurut Andri Warman, tugas pokok seorang Penghulu merupakan memelihara harta pusaka dan anak kemanakan.
“Semoga menjadi amal indah dan bermanfaat untuk anak kemanakan dan Pemkab Agam,” ujar Abdul Rahman.
Gubernur Sumatera Barat mengatakan, setelah reformasi langkah monumental Provinsi Sumatera Barat kembali ke Nagari.
“Ranah Minang adat dan Budaya akan tetap terjaga berkat peran Penghulu di Nagari. Penghulu dapat mendorong pemerintah menjalankan roda pemerintahan dalam menyelesaikan masalah di Sumbar,” ujar Gubernur
Menurut Gubernur, tokoh Minang tercatat dalam sejarah menghadirkan tokoh nasional dan Internasional berasal dari Nagari.
“Kita akan perkuat keberadaan Nagari dan orang berperan dalam Nagari sehingga dapat memberikan kontribusi ke Nagari. Semua masalah dapat selesai di Lapau, karena lapau berlajar beradu argumen serta berlajar diplomasi,” ujar Mahyeldi (jps)
sumber: tribunsumbar